BAB
2
PERKEMBANGAN
TEORI AKUNTANSI
Teori akuntansi telah berkembang
melalui revolusi yang besar, khususnya selama tahun 1960-an dan tahun 1970-an, dan
terus berlanjut sampai tahun 1980-an. Selama periode yang sama ini dan sekitar
50 tahun yang lalu, pemikiran akuntansi juga telah di kembangkan melalui proses
evolusi. Sebelum tahun 1930, teori akuntansi sebagai suatu pranata penalaran
logis yang di rumuskan dengan baik biasanya tidak mendahului praktek akuntansi;
jikapun hal itu benar,
maka sekarangalah hal itu dapat dilakukan. Akuntansi berkembang sejalan dengan
bertambahnya kebutuhan dan perubahan terjadi secara bertahap dalam konsep dan
teknik akuntansi. Tetapi prakteknya akuntansi yang baru harus tetap
diselaraskan dengan hubungan dan lembaga ekonomi yang berubah serta tujuan akuntansi.
A. PERKEMBANGAN PRAKTEK DAN PEMIKIRAN
AKUNTANSI SEBELUM TAHUN 1930
Perkembangan praktek akuntansi
sangat dipengaruhi oleh dua periode masa kelesuan ekonomi abad ini, yaitu awal
tahun 1930an dan tahun 1960an. Pada tahun 1930 dan 1960,
tekanan-tekanan timbul dari para individu dan kelompok di luar profesi
akuntansi yang tidak merasa puas terhadap para akuntan praktek dan para
akademisi. Akan tetapi, kejadian tahun 1930an tersebut hanya merupakan indikasi
keinginan untuk memperbaiki praktek akuntansi dan bukan teori akuntansi. Adanya
perubahan dalam tujuan laporan
keuangan mengakibatkan perubahan berikut dalam pemikiran akuntansi:
1. Berkurangnya penekenan neraca
sebagai laporan nilai dengan lebih menganut konsep Going-concern (kesinambungan)
dari pada konsep likuidasi dan memandang neraca Sebagai penghubung antara dua
perhitungan rugi-laba dan bukan sebaliknya.
2. Penekanan semakin meningkat pada
perhitungan rugi-laba dan konsep laba (income) yang seragam.
3. Perlunya penguangkapan enuh
(full-disclosure) informasi keuangan yang relevan, Dengan menyajikan laporan
keuangan yang lebih lengkap dan menyajikan laporan
Keuangan yang lebih lengkap dan meningkatkan pengunakan catatan kaki
Keuangan yang lebih lengkap dan meningkatkan pengunakan catatan kaki
4. Penekanan konsistensi dalam
pelaporan,khususnya yang menyangkut perhitungan rugi laba. Perubahan ini
terdapat dalam literatur dan dalam pernyataan beberapa organisasi yang berkepentingan
sebelum dan sesudah tahun 1930.
B. PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI
SEBELUM TAHUN 1930
Sejak sekitar tahun 1894, America Association of
Public Accountants (pendahulu
American Institute of Accountants dan AICPA) membuat resolusi yang menyatakan
bahwa urutan penyajian di dalam neraca harus dimulai dari realisasi yang paling
cepat sampai yang paling lambat yang mengidentifikasikan secara jelas penekenan
pada penyajian informasi kepada kreditor. Langkah kedua diambil pada tahun 1920 ketika sebuah
komite dari asosiasi ini ditunjuk untuk merumuskan definisi istilah teknis
akuntansi guna menyeragamkan artinya. Pernyataan berikutnya dimaksudkan untuk
menstandarisasi prosedur audit/pemeriksaan dan memudahkan penyajian laporan
keuangan yang berguna bagi para bankir.
C. PENGEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP
AKUNTANSI OLEH AMERICAN
INSTITUTE OF CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS
Apa yang terkenal di Amerika Serikat
sebagai ”generally accepted accounting priciples” (GAAP) sangat dipengaruhi
oleh buletin AICPA, khususnya sebelum pembentukan Financial Accounting
Standards Board tahun 1973. Sejak tahun 1930-an pengaruh ini merupakan hasil
dari laporan komite khusus yang di keluarkan oleh Commitee on Accounting
Procedure, Accounting Terminology Bulletins yang dikeluarkan oleh Committee on
Terminology, Research Studies dari Accounting Research Division dan Opinions
and Statements dari Accounting Principle Board.
a. Komite-komite khusus
Sebelum pembentukan Committe on
Accounting Procedure tahun 1938, komite-komite khusus dari AIA (AICPA) telah
memberikan sumbangan yang sangat berharga terhadap perkembangan standar
akuntansi. Komite
khusus Institute (AIA) menyarankan 5 aturan kepada New York Stock Exchage pada
tahun 1933. Aturan ini diikhtisarkan
sebagai berikut:
1. Laba yang belum direalisasi tidak
boleh dikredit ke perkiraan laba, walaupun secara langsung ataupun tidak langsung. Laba dianggap
direaliasi bila penjual terjadi dalam operasi usaha yang biasa kecuali dalam
keadaan khusus.
2. Surplus modal tidak boleh digunakan
untuk menghilangkan perkiraan laba suatu tahun kecuali dalam reorganisasi atau
kuasi reorganisasi.
3. Laba di tahan dari perusahaan anak
yang sudah ada sebelum perusaan itu dibeli bukanlah bagian laba ditahan
konsolidasi dari perusahaan induk perusahaan anak, demikian pula deviden yang
diumumkan dari laba ditahan perusahaan anak tidak boleh kredit secara layak ke
perkiraan laba perusahaan induk.
4. Dividen atas saham yang dibeli
kembali (treasury stock) tidak boleh di kredit ke laba (income).
5. Piutang dagang atau wesel tagih yang
jatuh tempo dari pejabat, pegawai atau perusahaan anak harus ditunjukkan secara
terpisah.
b. Komite untuk
Prosedur Akuntansi
Dari tahun 1933 sampai tahun 1936,
Special Commitee on Development of Accounting Principles terdiri dari tujuh
anggota, yang masing-masing menjabat sebagai ketua komite yang ditunjuk. Dari
tahun 1963 sampai 1938, komite tersebut diberi nama Commitee on Accounting
Procedure. Tahun 1938 sampai 1959, Commitee on Accounting Procedure terdiri
dari 21 anggota. Keputusan Institut Council untuk memperluas komite tersebut
pada tahun 1938 dan untuk mengesahkannya menerbitkan pernyataan mengenai
masalah-masalah prinsip dan prosedur akuntansi didasarkan pada kepercayaan
bahwa komite ini diperlukan untuk menetapkan praktek-praktek yang akan diterima
secara umum oleh perusahaan perseroan.
c. Dewan Prinsip Akuntansi (The
Accounting Principle Board)
Khususnya selama tahun 1950-an,
Committee on Accounting Procedure of the intitue dikritik karena terlalu lamban
mempersiapkan pernyataan tertulis prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Juga disadari bahwa komite tersebut tidak mampu menangani perubahan-perubahan
utama kelembagaan dalam praktek dunia usaha karena fasilitas penelitian.
Mendasari masalah yang dihadapi, Alvin R. Jennings, presiden Institute, bulan
Oktober 1957 mengusulkan pembentukan organisasi yang baru untuk menguji asumsi
dasar akuntansi, mengidentifikasi prinsip “yang paling baik”, menyiapkan metode
baru untuk membimbing dunia industri dan profesi akuntansi. Sebagai hasil
pernyataan Jennigs, Special Committee on Research Program ditunjuk bulan
Desember 1957. Laporannya pada bulan Desember 1958 menyarankan formasi
Accounting Principle Board dan Staf penelitian akuntansi.
d. Divisi Penelitian Akuntansi (Accounting
Research Division)
Usaha-usaha menyiapkan pernyataan
lengkap mengenai prinsip-prinsip akuntansi yang bersifat menyeluruh dibuat dan
diserahkan oleh Institute tahun 1939 dan tahun 1949-1950. Tetapi tahun
1959,berdasarkan rekomendasi Special Committee on Research Program, Institute
direorganisasi untuk memungkinkan pengembangan “rumusan tertulis
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum sebagai pedoman bagi para anggotanya
dan pihak-pihak lainnya. Salah satu tujuan reorganisasi tersebut adalah untuk
dapat menyelesaikan masalah luas akuntansi pada 4 tingkat:
1. Penetapan postulat dasar
2. Penetapan prinsip-prinsip yang luas.
3. Menetapkan peraturan atau pedoman
lain bagi penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus.
4. Penelitian
Oleh karena itu,staf permanen penelitian akuntansi didirikan
untuk melaksanakan program penelitian tersebut.
Perbedaan utama antara pendekatan
ini terhadap penelitian akuntansi serta pengembangan prinsip akuntansi dan
pendekatan sebelumnya yang digunakan Institute adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan Accounting Research
Division dimaksud untuk memperluas ruang lingkupnya dan lebih mengandalkan
metode deduktif dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi serta penerapannya
dalam praktek akuntansi.
2. Research Division bekerja sama
dengan Accounting Principle Board, tetapi divisi ini dimaksudkan sebagai devisi
yang lebih independen daripada Accounting Research Department dalam hubungannya
dengan Committee on Accounting Principles sebelum tahun 1960.
3. Research Studies disebarluaskan untk
dibahas sebelum di putuskan oleh Accounting Principles Board.
4. Research Studies dimaksudkan untuk
memberikan pembahasan terperinci atas masalah yang dihadapi dan disertai dengan
penalaran lenkap yang menghasilkan kesimpilan.
D.
DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD)
Selama lima
tahun pertama, Accounting Principles Board diserang dari berbagai pihak karena
tidak mampu memenuhi tugasnya mempersempit jurang perbedaan dan ketidak
konsistenan dalam praktek akuntansi dan pelaporan keuangan yang dikembangkan
dalam bidang-bidang masalah baru.
a. Proyek kerangka konseptual
Proyek kerangka konseptual
(conceptual framework projeck) FABB dapat dianggap mencerminkan revolusi dala
pemikiran akuntansi. Beberapa perubahan berkembang secara bertahap sejak
publikasi Paton dan Littleton Monograph tahun 1940. Perubahan lainnya telah
diterima umum sejak publikasi APB Statement No. 4 tahun 1970. Beberapa dari
perubahan pemikiran akuntansi ini adalah :
1. Penekanan pada tujuan sosial yang
luas dari akuntansi
2. Pengakuan pendekatan manfaat
keputusan dan memahami pentingnya arus kas dalam proses pengambilan keputusan.
3. Perubahan dasar pendekatan dari
konsep penandingan (matching concept) untuk mencari laba ke penekanan pada
pengukuran dalam neraca dengan laba yang dikur melalui perubahan neraca.
4. Penekanan pada interpretasi semantik
atas elemen laporan keuangan,bukannya menagndalkan definisi prosedural
terdahulu.
E. PERKEMBANGAN PENDEKATAN TEORI ALTERNATIF
Kebanyakan perkembangan pemikiran
akuntansi berasal dari penelitian dan tulisan individu atau team dalam
masyarakat akademik, dan dari beberapa penulis serta penelitian dalam profesi
akuntansi. Literatur akuntansi yang berhubungan dengan teori akuntansi dapat diklasifikasi
sebagai berikut:
1. Pembahasan kritis mengenai bidang
khusus teori atau praktek akuntansi dan menunjukkan penyimpanan tertentu.
2. Artikel dan buku-buku yang
menganjurkan teori baru atau teori pendekatan parsial.
3. Usaha untuk merumuskan teori umum
akuntasi
4. Penerapan teori dari disiplin lain
pada akuntansi
5. Pengujian empiris teori-teori atau
teori-teori parsial.
F. BATASAN PENELITIAN DALAM TEORI
AKUNTANSI
Revolusi dalam penelitian dan
pemikiran akntansi selama tahun 1970-an dan tahun 1980-an timbul secara
besar-besaran karena kenaikan yang pesat dalam jumlah peneliti akuntansi yang
komponen dalam teknik penelitian statistik dan kuantitatif serta tersedianya
sarana komputer. Kita
tidak dapat menetapkan tren dasar dari penelitian akuntansi pada saat itu,
tetapi beberapa dari masalah utama penelitian yang dilakukan pada tahun 1970-an
dan tahun 1980-an dapat diikhtiarkan sebagai berikut:
1. Usaha untuk membentuk struktur teori
akuntansi yng sepenuhnya terpadu yang dapat mendasari standar akuntansi
2. Perluasan penelitian empiritis
mengenai sifat angka akuntansi.
3. Penelitian mengenai proses
pengambilan keputusan setiap individu,khususnya sehubungan dengan penggunaan
informasi akuntansi.
4. Penelitian mengenai implikasi
teori-teori pasar modal yang efisien bagi akuntansi.
5. Penelitian mengenai konsekuensi
ekonomi dan politik dari standar akuntansi.
6. Penelitian mengenai dampak
peruabahan dalam lingkungan sosial dan ekonomi terhadap teori dan praktek
akuntansi.
7. Eksplorasi mengenai aspek-aspek
internasional dari akuntansi dan teori akuntansi
Upaya mencari
struktur teori akuntansi yang sepenuhnya terpadu yang dapat mendasari semua
standar akuntansi, belum berhasildengan baik. Adanya penelitian dasar tahun
1970an dan tahun 1980an ditujukan untuk merumuskan atau membuktikan teori-teori
parsial, seperti misalnya hubungan antara harga surat berharga dan informasi
akuntansi. Secara singkat, perkembangan teori akuntansi ini meliputi beberapa
bidang pada waktu yang bersamaan. Banyak dari perkembangan ini diperlukan untuk
menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga ekonomi yang berubah dan untuk
memenuhi situasi ekonomik dan sosiologis yang baru. Tetapi banyak dari
perubahan-perubahan ini menciptakan tantangan bagi dasar yang fundamental dari
pemikiran akuntansi tradisional. Walaupun penolakan seluruhnya teori akuntansi
”yang diterima” mungkin tidak akan terjadi secara cepat, namun para akuntan
harus dapat menerima ide-ide baru dan menyadari bahwa teori akuntansi tidak dan
mungkin tidak akan pernah stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Hendriksen.
Teori Akuntansi jilid 1
Galih-Puspita.
Blogspot.com/2011/04/
www.
Slideshare.net/ zomb/teori-akuntansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar