Semoga blog ini bisa bermanfaat--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..--..Jangan lupa comment dan join this site ya.....!!!!!!

Kamis, 19 Januari 2012

perkembangan teori akuntansi


BAB 2
PERKEMBANGAN TEORI AKUNTANSI

Teori akuntansi telah berkembang melalui revolusi yang besar, khususnya selama tahun 1960-an dan tahun 1970-an, dan terus berlanjut sampai tahun 1980-an. Selama periode yang sama ini dan sekitar 50 tahun yang lalu, pemikiran akuntansi juga telah di kembangkan melalui proses evolusi. Sebelum tahun 1930, teori akuntansi sebagai suatu pranata penalaran logis yang di rumuskan dengan baik biasanya tidak mendahului praktek akuntansi; jikapun hal itu benar, maka sekarangalah hal itu dapat dilakukan. Akuntansi berkembang sejalan dengan bertambahnya kebutuhan dan perubahan terjadi secara bertahap dalam konsep dan teknik akuntansi. Tetapi prakteknya akuntansi yang baru harus tetap diselaraskan dengan hubungan dan lembaga ekonomi yang berubah serta tujuan akuntansi.
A.    PERKEMBANGAN PRAKTEK DAN PEMIKIRAN AKUNTANSI SEBELUM TAHUN 1930
Perkembangan praktek akuntansi sangat dipengaruhi oleh dua periode masa kelesuan ekonomi abad ini, yaitu awal tahun 1930an dan tahun 1960an. Pada tahun 1930 dan 1960, tekanan-tekanan timbul dari para individu dan kelompok di luar profesi akuntansi yang tidak merasa puas terhadap para akuntan praktek dan para akademisi. Akan tetapi, kejadian tahun 1930an tersebut hanya merupakan indikasi keinginan untuk memperbaiki praktek akuntansi dan bukan teori akuntansi. Adanya perubahan dalam tujuan laporan keuangan mengakibatkan perubahan berikut dalam pemikiran akuntansi:
1.      Berkurangnya penekenan neraca sebagai laporan nilai dengan lebih menganut konsep Going-concern (kesinambungan) dari pada konsep likuidasi dan memandang neraca Sebagai penghubung antara dua perhitungan rugi-laba dan bukan sebaliknya.
2.      Penekanan semakin meningkat pada perhitungan rugi-laba dan konsep laba (income) yang seragam.
3.      Perlunya penguangkapan enuh (full-disclosure) informasi keuangan yang relevan, Dengan menyajikan laporan keuangan yang lebih lengkap dan menyajikan laporan
Keuangan yang lebih lengkap dan meningkatkan pengunakan catatan kaki
4.      Penekanan konsistensi dalam pelaporan,khususnya yang menyangkut perhitungan rugi laba. Perubahan ini terdapat dalam literatur dan dalam pernyataan beberapa organisasi yang berkepentingan sebelum dan sesudah tahun 1930.

B.     PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI SEBELUM TAHUN 1930
Sejak sekitar tahun 1894, America Association of Public Accountants (pendahulu American Institute of Accountants dan AICPA) membuat resolusi yang menyatakan bahwa urutan penyajian di dalam neraca harus dimulai dari realisasi yang paling cepat sampai yang paling lambat yang mengidentifikasikan secara jelas penekenan pada penyajian informasi kepada kreditor. Langkah kedua diambil pada tahun 1920 ketika sebuah komite dari asosiasi ini ditunjuk untuk merumuskan definisi istilah teknis akuntansi guna menyeragamkan artinya. Pernyataan berikutnya dimaksudkan untuk menstandarisasi prosedur audit/pemeriksaan dan memudahkan penyajian laporan keuangan yang berguna bagi para bankir.
C.     PENGEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI OLEH AMERICAN INSTITUTE OF CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS
Apa yang terkenal di Amerika Serikat sebagai ”generally accepted accounting priciples” (GAAP) sangat dipengaruhi oleh buletin AICPA, khususnya sebelum pembentukan Financial Accounting Standards Board tahun 1973. Sejak tahun 1930-an pengaruh ini merupakan hasil dari laporan komite khusus yang di keluarkan oleh Commitee on Accounting Procedure, Accounting Terminology Bulletins yang dikeluarkan oleh Committee on Terminology, Research Studies dari Accounting Research Division dan Opinions and Statements dari Accounting Principle Board.
a.       Komite-komite khusus
Sebelum pembentukan Committe on Accounting Procedure tahun 1938, komite-komite khusus dari AIA (AICPA) telah memberikan sumbangan yang sangat berharga terhadap perkembangan standar akuntansi. Komite khusus Institute (AIA) menyarankan 5 aturan kepada New York Stock Exchage pada tahun 1933. Aturan ini diikhtisarkan sebagai berikut:
1.      Laba yang belum direalisasi tidak boleh dikredit ke perkiraan laba, walaupun secara langsung ataupun tidak langsung. Laba dianggap direaliasi bila penjual terjadi dalam operasi usaha yang biasa kecuali dalam keadaan khusus.
2.      Surplus modal tidak boleh digunakan untuk menghilangkan perkiraan laba suatu tahun kecuali dalam reorganisasi atau kuasi reorganisasi.
3.      Laba di tahan dari perusahaan anak yang sudah ada sebelum perusaan itu dibeli bukanlah bagian laba ditahan konsolidasi dari perusahaan induk perusahaan anak, demikian pula deviden yang diumumkan dari laba ditahan perusahaan anak tidak boleh kredit secara layak ke perkiraan laba perusahaan induk.
4.      Dividen atas saham yang dibeli kembali (treasury stock) tidak boleh di kredit ke laba (income).
5.      Piutang dagang atau wesel tagih yang jatuh tempo dari pejabat, pegawai atau perusahaan anak harus ditunjukkan secara terpisah.
b.      Komite untuk Prosedur Akuntansi
Dari tahun 1933 sampai tahun 1936, Special Commitee on Development of Accounting Principles terdiri dari tujuh anggota, yang masing-masing menjabat sebagai ketua komite yang ditunjuk. Dari tahun 1963 sampai 1938, komite tersebut diberi nama Commitee on Accounting Procedure. Tahun 1938 sampai 1959, Commitee on Accounting Procedure terdiri dari 21 anggota. Keputusan Institut Council untuk memperluas komite tersebut pada tahun 1938 dan untuk mengesahkannya menerbitkan pernyataan mengenai masalah-masalah prinsip dan prosedur akuntansi didasarkan pada kepercayaan bahwa komite ini diperlukan untuk menetapkan praktek-praktek yang akan diterima secara umum oleh perusahaan perseroan.
c.       Dewan Prinsip Akuntansi (The Accounting Principle Board)
Khususnya selama tahun 1950-an, Committee on Accounting Procedure of the intitue dikritik karena terlalu lamban mempersiapkan pernyataan tertulis prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Juga disadari bahwa komite tersebut tidak mampu menangani perubahan-perubahan utama kelembagaan dalam praktek dunia usaha karena fasilitas penelitian. Mendasari masalah yang dihadapi, Alvin R. Jennings, presiden Institute, bulan Oktober 1957 mengusulkan pembentukan organisasi yang baru untuk menguji asumsi dasar akuntansi, mengidentifikasi prinsip “yang paling baik”, menyiapkan metode baru untuk membimbing dunia industri dan profesi akuntansi. Sebagai hasil pernyataan Jennigs, Special Committee on Research Program ditunjuk bulan Desember 1957. Laporannya pada bulan Desember 1958 menyarankan formasi Accounting Principle Board dan Staf penelitian akuntansi.
d.      Divisi Penelitian Akuntansi (Accounting Research Division)
Usaha-usaha menyiapkan pernyataan lengkap mengenai prinsip-prinsip akuntansi yang bersifat menyeluruh dibuat dan diserahkan oleh Institute tahun 1939 dan tahun 1949-1950. Tetapi tahun 1959,berdasarkan rekomendasi Special Committee on Research Program, Institute direorganisasi untuk memungkinkan pengembangan “rumusan tertulis prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum sebagai pedoman bagi para anggotanya dan pihak-pihak lainnya. Salah satu tujuan reorganisasi tersebut adalah untuk dapat menyelesaikan masalah luas akuntansi pada 4 tingkat:
1.      Penetapan postulat dasar
2.      Penetapan prinsip-prinsip yang luas.
3.      Menetapkan peraturan atau pedoman lain bagi penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus.
4.      Penelitian
Oleh karena itu,staf permanen penelitian akuntansi didirikan untuk melaksanakan program penelitian tersebut.
Perbedaan utama antara pendekatan ini terhadap penelitian akuntansi serta pengembangan prinsip akuntansi dan pendekatan sebelumnya yang digunakan Institute adalah sebagai berikut :
1.      Pendekatan Accounting Research Division dimaksud untuk memperluas ruang lingkupnya dan lebih mengandalkan metode deduktif dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi serta penerapannya dalam praktek akuntansi.
2.      Research Division bekerja sama dengan Accounting Principle Board, tetapi divisi ini dimaksudkan sebagai devisi yang lebih independen daripada Accounting Research Department dalam hubungannya dengan Committee on Accounting Principles sebelum tahun 1960.
3.      Research Studies disebarluaskan untk dibahas sebelum di putuskan oleh Accounting Principles Board.
4.      Research Studies dimaksudkan untuk memberikan pembahasan terperinci atas masalah yang dihadapi dan disertai dengan penalaran lenkap yang menghasilkan kesimpilan.
D.      DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ( FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD)
Selama lima tahun pertama, Accounting Principles Board diserang dari berbagai pihak karena tidak mampu memenuhi tugasnya mempersempit jurang perbedaan dan ketidak konsistenan dalam praktek akuntansi dan pelaporan keuangan yang dikembangkan dalam bidang-bidang masalah baru.
a.       Proyek kerangka konseptual
Proyek kerangka konseptual (conceptual framework projeck) FABB dapat dianggap mencerminkan revolusi dala pemikiran akuntansi. Beberapa perubahan berkembang secara bertahap sejak publikasi Paton dan Littleton Monograph tahun 1940. Perubahan lainnya telah diterima umum sejak publikasi APB Statement No. 4 tahun 1970. Beberapa dari perubahan pemikiran akuntansi ini adalah :
1.      Penekanan pada tujuan sosial yang luas dari akuntansi
2.      Pengakuan pendekatan manfaat keputusan dan memahami pentingnya arus kas dalam proses pengambilan keputusan.
3.      Perubahan dasar pendekatan dari konsep penandingan (matching concept) untuk mencari laba ke penekanan pada pengukuran dalam neraca dengan laba yang dikur melalui perubahan neraca.
4.      Penekanan pada interpretasi semantik atas elemen laporan keuangan,bukannya menagndalkan definisi prosedural terdahulu.
E.     PERKEMBANGAN PENDEKATAN TEORI ALTERNATIF
Kebanyakan perkembangan pemikiran akuntansi berasal dari penelitian dan tulisan individu atau team dalam masyarakat akademik, dan dari beberapa penulis serta penelitian dalam profesi akuntansi. Literatur akuntansi yang berhubungan dengan teori akuntansi dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1.      Pembahasan kritis mengenai bidang khusus teori atau praktek akuntansi dan menunjukkan penyimpanan tertentu.
2.      Artikel dan buku-buku yang menganjurkan teori baru atau teori pendekatan parsial.
3.      Usaha untuk merumuskan teori umum akuntasi
4.      Penerapan teori dari disiplin lain pada akuntansi
5.      Pengujian empiris teori-teori atau teori-teori parsial.
F.      BATASAN PENELITIAN DALAM TEORI AKUNTANSI
Revolusi dalam penelitian dan pemikiran akntansi selama tahun 1970-an dan tahun 1980-an timbul secara besar-besaran karena kenaikan yang pesat dalam jumlah peneliti akuntansi yang komponen dalam teknik penelitian statistik dan kuantitatif serta tersedianya sarana komputer. Kita tidak dapat menetapkan tren dasar dari penelitian akuntansi pada saat itu, tetapi beberapa dari masalah utama penelitian yang dilakukan pada tahun 1970-an dan tahun 1980-an dapat diikhtiarkan sebagai berikut:
1.      Usaha untuk membentuk struktur teori akuntansi yng sepenuhnya terpadu yang dapat mendasari standar akuntansi
2.      Perluasan penelitian empiritis mengenai sifat angka akuntansi.
3.      Penelitian mengenai proses pengambilan keputusan setiap individu,khususnya sehubungan dengan penggunaan informasi akuntansi.
4.      Penelitian mengenai implikasi teori-teori pasar modal yang efisien bagi akuntansi.
5.      Penelitian mengenai konsekuensi ekonomi dan politik dari standar akuntansi.
6.      Penelitian mengenai dampak peruabahan dalam lingkungan sosial dan ekonomi terhadap teori dan praktek akuntansi.
7.      Eksplorasi mengenai aspek-aspek internasional dari akuntansi dan teori akuntansi
Upaya mencari struktur teori akuntansi yang sepenuhnya terpadu yang dapat mendasari semua standar akuntansi, belum berhasildengan baik. Adanya penelitian dasar tahun 1970an dan tahun 1980an ditujukan untuk merumuskan atau membuktikan teori-teori parsial, seperti misalnya hubungan antara harga surat berharga dan informasi akuntansi. Secara singkat, perkembangan teori akuntansi ini meliputi beberapa bidang pada waktu yang bersamaan. Banyak dari perkembangan ini diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga ekonomi yang berubah dan untuk memenuhi situasi ekonomik dan sosiologis yang baru. Tetapi banyak dari perubahan-perubahan ini menciptakan tantangan bagi dasar yang fundamental dari pemikiran akuntansi tradisional. Walaupun penolakan seluruhnya teori akuntansi ”yang diterima” mungkin tidak akan terjadi secara cepat, namun para akuntan harus dapat menerima ide-ide baru dan menyadari bahwa teori akuntansi tidak dan mungkin tidak akan pernah stabil. 


DAFTAR PUSTAKA

Hendriksen. Teori Akuntansi jilid 1
Galih-Puspita. Blogspot.com/2011/04/
www. Slideshare.net/ zomb/teori-akuntansi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar