Berbeda
dengan STAD dan Jigsaw, pada model investigasi kelompok ini siswa dilibatkan
dalam perencanaan baik topik yang dipelajari maupun bagaimana jalannya
penyelidikan mereka. Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran
kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Model
pembelajaran ini memerlukan cara yang mengajarkan siswa keterampilan komunikasi
dan proses kelompok yang baik, serta norma dan struktur kelas yang lebih rumit.
Menurut Slavin (2009 :218-219),
dalam group investigation, para murid bekerja melalui enam tahap.
1) Mengidentifikasikan
topik dan mengatur murid ke dalam kelompok.
2) Merencanakan
tugas yang akan dipelajari.
3) Melaksanakan
investigasi.
4) Menyiapkan
laporan akhir.
5) Mempresentasikan
laporan akhir.
6) Evaluasi.
Jadi investigasi kelompok adalah
proses penyelidikan yang dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari beberapa
orang, dan selanjutnya kelompok tersebut mengkomunikasikan hasil perolehan
anggotanya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang atau kelompok lain,
karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Dalam
kegiatan di kelas yang mengembangkan diskusi kelas berbagai kemungkinan jawaban
itu berimplikasi pada berbagai alternative jawaban dan argumentasi berdasar
pengalaman siswa. Akibatnya di antaranya ialah jawaban siswa tidak selalu tepat
benar atau bahkan salah karena prakonsepsi yang mendasari pemikiran siswa tidak
benar. Namun dari kesalahan jawaban siswa tersebut, dengan adanya komunikasi
yang dikembangkan dapat memberikan arah kesadaran siswa akan kesalahan mereka,
khususnya dimana terjadi sumber kesalahan tersebut. Mereka akan belajar dari
kesalahan sendiri dengan bertanya, mengapa orang lain memperoleh jawaban yang
berbeda dengan jawabannya. Dengan sikap keterbukaan yang memang harus
dikembangkan dalam sikap invetigatif tersebut, siswa belajar bukan hanya
mencari kebenaran atas jawaban permasalahan itu, tetapi juga mencari jalan
kebenaran menggunakan akal sehat dan aktivitas mental mereka sendiri. Dengan
demikian akan dapat dibiasakan untuk mengembangkan rasa ingin tahu. Hal ini
akan dapat membuat siswa lebih aktif berpikir dan mencetuskan ide-ide atau
gagasan-gagasan positif dalam mencari jalan keluar dari permasalahan.
Selanjutnya, guru bukan hakim yang memutuskan kebenaran yang tertanam di benak
siswa, tetapi guru lebih berperan sebagai dokter yang membantu proses kelahiran
ide tersebut.
Diterapkannya investigasi kelompok
dalam cooperative learning diharapkan
dapat memotivasi siswa agar lebih percaya diri dan agar siswa mampu menolong
satu sama lain untuk mengerjakan yang telah diberikan oleh guru. Jika siswa
menginginkan kelompoknya mendapatkan penghargaan atau hadiah dari guru, mereka
harus dapat bekerjasama dalam kelompok untuk menginvestigasi suatu permasalahan
yang telah mereka pilih untuk diselidiki.
In this manner my pal Wesley Virgin's biography begins with this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.
BalasHapusAs a matter of fact, Wesley was in the army-and soon after leaving-he discovered hidden, "mind control" secrets that the CIA and others used to obtain anything they want.
These are the same SECRETS tons of famous people (notably those who "became famous out of nowhere") and the greatest business people used to become rich and famous.
You probably know how you use less than 10% of your brain.
That's because the majority of your BRAINPOWER is UNTAPPED.
Perhaps this expression has even occurred IN YOUR very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head seven years back, while driving an unregistered, beat-up trash bucket of a car without a driver's license and with $3.20 on his debit card.
"I'm so fed up with living paycheck to paycheck! When will I become successful?"
You've taken part in those conversations, ain't it so?
Your success story is waiting to start. Go and take a leap of faith in YOURSELF.
UNLOCK YOUR SECRET BRAINPOWER